Tiap pagi aku brangkat kerja, aku sering sekali bertemu dergan 2 org yang tidak dapat melihat (buta). Walaupun mereka berdua sama-sama tidak dapat melihat, tapi sangat-sangat berbeda.
Setiap pagi aku pasti menyebrangi jembatan penyebrangan.. Aku bertemu dengan seseorang yang mengenakan baju JNE berwarna hitam & biru sambil membawa tongkat. Ya dialah org buta pertama yang aku temui di pagi hari. Tiap pagi dia brangkat kerja hanya bermodal tongkat menaiki & menuruni tangga penyeberangan. Aku salut dengan dia yg walau tidak bisa melihat, tapi tetap semangat bekerja…
Saat di dalam bis, aku bertemu lagi seorang yg sama, tidak dapat melihat juga. Yang ini sungguh jauh berbeda. Kerja tetap.. Hanya saja, tiap pagi dia dengan seorang anak laki-laki yang menuntunnya naik bis, kemudian mulailah dia bekerja alias meminta-minta ^^. Setelah selesai meronda dari depan ke belakang, mereka turun.
Aku teringat ada 1 lagi. Kalo yang satu ini masuk kerjanya siangan sampai mungkin rada malaman. Dia sendirian, bawa tas, tongkat, dan … mug. Ditapaki jembatan penyebrangan sampai di satu titik dia akan berhenti kemudian melakukan tugasnya… Setiap mulai siang sampai sore dia ngetem disana mengharapkan belas kasihan dari orang-orang yg melewati jembatan tersebut.
Hidup ini pilihan. Sama seperti ketiga orang yang kehilangan penglihatan tersebut… Memilih tetap menjadi orang yg berguna, tetap bekerja, atau yg menjadi peronda bis sambil mencari orang-orang yg mo mengasihinya, atau yang tetap di satu tempat menanti orang yang mau memberi…
Semua itu pilihan.. Selamat memilih saudara saudari terkasih… Semoga apapun yang menjadi pilihannya, itu yang terbaik.
Tuhan berkati…
Nobody can change other if can change ourself first…
\ (^^) /
Leave a comment