Feeds:
Posts
Comments

Archive for July, 2007

 

Tepat Ketika Saya Sedang Mengeluh, Tuhan Sedang Bekerja…

 

Saya ingin menceritakan sebuah kisah yang menakjubkan.

Lizette menceritakan pengalaman ini kepada saya pagi ini dan saya langsung tahu bahwa saya harus membagikan cerita ini kepada Anda.

Nick dan Lizette adalah teman baik saya. Lizette membantu saya dalam Catholic Filipino Academy, dimana kami menolong para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di rumah. (Kalau saja Anda tertarik dengan pekerjaan kami. Kunjungi http://www.catholicfilipinoacademy.com/) Beberapa bulan lalu suaminya, Nick, mendapatkan tawaran kerja di Kanada dan sedang mengurus ijin kerja. (Ya, dalam beberapa bulan, saya akan kehilangan Lizette dari tim saya karena dia akan menyusul suaminya di Toronto.)

Ini yang terjadi dengan mereka. Nick perlu melalui beberapa tes kesehatan untuk pengajuan ijin kerjanya. Beberapa hari kemudian, dokternya menelepon dan memberitahukan bahwa dia menemukan gumpalan daging dalam hasil scan Rick.  Karena khawatir, dia menyuruh Nick untuk melakukan CT Scan. “Mungkin saja itu merupakan pembengkakan pembuluh darah yang memerlukan operasi segera,” demikian kata dokternya.

Tetapi Nick tenang-tenang saja. “Dokter, gumpalan daging itu mungkin saja adalah ginjal ketiga saya.” Ini merupakan suatu kondisi yang tidak berbahaya yang telah diketahui dokter Nick di Manila bertahun-tahun yang lalu. Gejala ini hanya terjadi satu diantara dua juta orang.

Tetap saja, dokter tersebut bersikeras meminta Nick untuk melakukan CT Scan.

Tapi Nick punya satu masalah.  CT Scan itu biayanya $1100  (= 11 Juta Rupiah). Tinggal di Kanada tanpa ijin kerja, boleh dibilang dia hampir tidak punya uang.

Dan ketika Lizette mendengar berita ini, dia sangat terganggu dan mulai mengeluh kepada Tuhan, “ Tuhan, mengapa Engkau melakukan ini kepada kami? Bagaimana kami bisa membayar semua ini?” Dia berteriak kepada Tuhan.

Tetapi tepat di saat dia sedang mengeluh, Tuhan sedang merancang karyaNya yang indah. Saat itu, Nick sedang menghadiri Retret Pria di Kanada. Dengan dua puluh tiga pria yang lain, pimpinan dari lima persekutuan doa para imigran di Kanada dari kebangsaan yang berbeda-beda – Latin , India , Filipin.

Di dalam hatinya, Nick merasakan desakan dari Tuhan mengatakan kepadanya, “Anakku, ceritakan masalahmu kepada pimpinan kelompok kecilmu.” Tentu saja, Nick merasa malu untuk menceritakan masalahnya dan menjadi beban bagi orang-orang yang baru saja dia kenal. Dia juga takut ditolak dan dipermalukan. Sekali lagi dia merasakan bisikan, “Percayalah kepada orang-orang ini.. mereka adalah anak-anakKu. Mereka akan menjagamu.” Tidak terlalu yakin bahwa ini adalah bisikan dari Tuhan, Nick hanya tutup mulut dan berdoa Tuhan memberi dia tanda.

Namun setelah salah satu session dalam retret itu, para peserta masuk ke dalam kelompok kecil. Dan pertanyaan sharing ditampilkan di layar “Jika Anda membutuhkan $1000, siapa teman-teman yang akan membantumu?”

Kata-kata itu seperti petir di siang bolong bagi Nick. Ya, Tuhan ingin dia membagikan masalahnya! Pada saat itu, Nick mulai menangis ketika dia merasa seakan-akan Tuhan yang berkata melalui pimpinan kelompok kecilnya, “Jangan khawatir, saya akan memenuhi kebutuhanmu.”

Jadi Nick menceritakan masalahnya kepada kelompok kecilnya. Dan pimpinan kelompoknya berkata, “Ceritakan kepada semua peserta retret.” Sekali lagi Nick merasa malu, tapi pimpinannya bersikeras, jadi dia pun menceritakannya di depan semua orang.

Semua langsung menanggapi. Sebuah keranjang persembahan diedarkan dan para pria itu memberikan $10, $20, $50… Seorang pria memberikan $200. Dan sekelompok pria memberikan $750.

Pada hari itu, $1500 dikumpulkan untuk Nick, lebih banyak dari yang dia butuhkan.

Nick sangat terharu melihat kasih yang ditunjukkan oleh para pria di sekitarnya. Dan juga kasih Allah melalui mereka. Tuhan memakai masalah Nick untuk mengubah 32 orang asing menjadi saudara yang dengan tulus mengasihi dan menolong satu sama lain.

Seorang pria dalam kelompok itu bahkan berkata, “Seandainya dokter menemukan bahwa engkau memerlukan operasi, beritahu saya. Saya seorang bankir. Saya akan menjamin pinjamanmu.”

Di Manila, istrinya Lizette mendengar kabar baik tersebut, dan mulai menangis lagi. Kali ini, dengan sukacita… dan malu. “Bo, saya sungguh malu, “ dia bercerita kepada saya, “Karena pada saat saya sedang mengeluh, Tuhan sedang memenuhi kebutuhan kami.”

Hari ini Nick sudah melalui CT Scan, dan benar saja, gumpalan daging yang dicurigai itu adalah lambung ketiganya. Dan ketika saya menulis tulisan ini, hasil pemeriksaan kesehatannya sedang diproses di imigrasi dan segera, Nick akan menerima ijin kerjanya.

Saya mengenal Nick dan kemampuannya. Selain pekerjaannya di bidang IT yang sudah menunggu, dia juga membangun bisnis ‘wisata medis’. Saya tahu Nick akan berhasil dalam waktu dekat.

Tapi pengalaman yang membuatnya rendah hati itu, karena harus menjadi pihak yang menerima bantuan dari orang lain akan selamanya terpatri dalam hatinya. Dan segera, Nick akan berada di tempat dimana dia akan menjadi pihak yang memberi kepada orang lain yang juga berada di situasi yang sama dengan dirinya.

Saya tahu itu. Karena bertahun-tahun lalu, saya lebih miskin daripada tikus got, saya ingat menerima uang dari orang-orang yang dermawan. “Ini untuk ongkos pulang.” Seseorang menyelipkan 100 Peso (Rp 20.000,-) di saku saya. Seorang yang lain akan menjabat tangan saya dan menyelipkan sebuah amplop sambil berkata, “Ini bukan untuk pelayanan Bo. Ini untuk kamu – untuk membeli apapun yang kamu butuhkan.” Saya membuka amplopnya dan menemukan 10.000 Peso (Rp 2.000.000,-). Saya masih menangis ketika mengingat pemberian kasih ini.

Hari ini Tuhan memberkati saya dengan penghasilan tambahan untuk kebutuhan pribadi saya. Dan ya, saya sekarang menjadi pihak yang memberi kepada orang lain. Sungguh suatu sukacita untuk bisa membagi berkat kepada orang lain.

Saya katakan kepada Lizette bahwa Tuhan tidak keberatan kalau kita mengeluh. Kita tidak perlu merasa malu.

Dia mencintai kita, semua kita – termasuk dengan air mata, kekuatiran, dan keraguan kita.

Dan semua ketidaksempurnaan kita tidak akan mencegahnya untuk memberkati kita.

Di belakang layar, Tuhan sedang merancang karya yang indah untuk kita.

 

 

Tetap sahabatmu,

Bo Sanchez.

 

Source : Bo Sanchez

 

Read Full Post »

Guardian Angel

An Angel… hm… who is Angel? That anyone knows who is Angel? We must be heard it a lot. But have we ever imagined that we own a guardian angel that always protecting us?

Aku sendiri tidak pernah membayangkan kalo ternyata aku punya seorang malaikat oi….
Malaikat… malaikat…. Bagiku it’s something yang so miracle to have an angel. An guardian angle…. wow, for me it’s an amazing thing. I never imagine it in my whole life.

Sampai hari ini, tanggal 27 Juli 2007, di PD, aku mendapati sesuatu lagi yang membuatku ter-wah wah dengan kebesaran Tuhan ku. Aku punya Tuhan yang begitu luar biasa. Kita punya malaikat pelindung lo….. Masing-masing dari kita punya minimal satu. Wow… begitu mendengarnya aku cuman bisa “wow… wow…. Wow…. God u so amaizing…. U give us an guardian angel min satu bo…. minimal…. bukan maksimal.” Sekali lagi aku begitu terkesima dengan kebesaranNYA.

Selama ini, aku tau kita mengenal malaikat-malaikat yang melayani Tuhan. Ada tujuh malaikat agung, diantaranya tiga malaikat agung yang paling popular, yaitu Gabriel, Mikael, dan Rafael.
Tapi kita tak pernah tau bahwa sebenarnya ketika kita dibaptis, kita tidak saja mendapatkan curahan Roh Kudus, tapi Tuhan juga memberikan kita seorang malaikat pelindung yang senantiasa selalu menyertai dan melindungi kita. Tidak hanya sampai disitu. Tidak hanya seorang malaikat pelindung, seiring dengan waktu, Tuhan akan menambahkan malaikat pelindung kita sesuai dengan kapasitas kita.

Tak hanya itu, kita pun diberi kuasa olehNya untuk memerintahkan malaikat-malaikat kita.
So, amaizing kan our GOD. Semakin banyak aku belajar mengenal-NYA, aku semakin terpesona dan semakin mencintai DIA. Aku semakin tidak mau lepas dari-Nya. Dia yang begitu Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Segalanya deh…… KebesaranNya, kemuliaanNya, kerahimanNya, …… wow………. Hanya satu kata itu saja yang mampu kuucapkan sekarang.

Aku tak henti2nya bersyukur mempunyai Bapa yang seperti itu. Aku begitu bahagianya menjadi anakNya.

Read Full Post »

Hati S’bagai Hamba

Bagi umat kristiani, lagu “Hati S’bagai Hamba” pasti sudah sering kita denger. Berbagai versi dari lagu itu juga pasti kita sudah denger. Kata-katanya? Pasti sudah hafal luar kepala deh he…he….

Pertama kali aku jatuh cinta dengan lagu ini, ketika aku menyadari isi dari lagu tersebut. Bahwa kita lahir di dunia ini, datang tanpa membawa apapun, pergi tanpa membawa apapun juga. Yang kita punyai selama hidup kita hanyalah sebuah hati, hati yang selalu mau menyembah dan memuji serta memuliakan Dia. Yang selalu taat dan setia padaNya. Hanya itulah satu2nya harta yang kita punyai di dunia ini. Aku menangis tersedu-sedu ketika menyadari isi dari arti lagu ini. Membuatku sadar bahwa hanya itu yang kupunya dan aku mau menyembahNya selalu, taat selalu, dan setia selalu.

Semua yg kita miliki di dunia ini adalah kepunyaanNya. Kapan pun, dimanapun, Dia dapat sewaktu-waktu mengambil semua milik kita dari sisi kita. Yang tak akan pernah Dia ambil hanya sebuah hati yang senantiasa memuji, menyembah, dan memuliakan Nya.

Banyak sekali orang yang masih menyayangi harta benda mereka, seseorang yang mereka sayangi, mereka cintai. Padahal yang paling harus kita sayangi adalah hati kita. Karna itulah satu2nya harta yang paling berharga yang kita miliki.

Semoga bagi semua yang belum menyadarinya dapat menyadarinya.

Read Full Post »

My Best Pal

Hi my best pal…. how are u? Moga2 saat baca ini, ude better ya… 😀

Aku sempat kaget karna sore2 tau2 dia nanya aku sibuk ga? Aku juga sempat binun kenapa ude kutanya dia ga jawab2. Ternyata inet salah satu dari kita ada yang rada ngaco he..he… Setelah beberapa menit kemudian dia masuk lagi n ask aku sibuk ga. Truz aku rada bercandain seh… biz keinget dia suka gituin aku klu kutanya dia sibuk pa gak ;-D (Maap ya…. gak niat sebenarnya…)

Ternyata dia minta didoain bo… Kaget awalnya. Kukira ada masalah urgent or gawat banget. Soale kesannya dia serius banget. Emang seh serius. Cuman ya maap awalnya gak tau 😀 jadi sempat berpikir gak terlalu serius. Selesai doain dia, aku baru tau klu emang dia dalam masalah serius. Sebenarnya pas lagi doain dia juga ude terasa berat sich. Berasa banget klu dia sedang dalam masalah.

Aku sedih ngeliat dia dalam masalah. Karna setiap ada masalah, dia pasti berasa menjadi orang yang paling lemah dan susah mengendalikan diri. Salah timing, bisa bad mood. Padahal biasanya klu aku lagi down, dia lah yang paling sering marahin, ngoceh2, ceramahin, nasehatin aku. Bahkan menghibur secara ga langsung juga sering. Gak nyangka orang yang aku berasa jauh lebih kuat dari aku bisa jatuh juga.

Yah itulah manusia. Jalan hidup manusia bagaikan roda. Ada saat diatas, ada saat dibawah. Yang perlu kita ingat adalah, saat berada diatas, kita harus ingat jangan terlalu terlena… harus tetap mawas diri. Agar saat berada di bawah, kita tidak akan terjerumus jatuh kedalam. Kita akan selalu dapat kuat menghadapin semua ujian yang ada.

My best pal, cia you….. aku yakin kamu kuat untuk melewati semua ini. Kamu mampu dan sanggup. Tuhan selalu besertamu, didalam dirimu. Senjata paling kuat adalah dirimu sendiri. God bless u always… if u need be, just say it. I’ll be always be ur side.

v (~o^)

“Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedangkan Tuhan menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” (Bil 14:9b)

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Ul 31:6)

“Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.” (Hak 6:16)

Read Full Post »

Amaizing Day

Kemaren bener2 hari yang sangat amaizing. Sepanjang hari terasa indah.  Bener2 hari yang menakjubkan. Banyak sekali yang terjadi pada hari itu. Bahkan hal-hal yang tak pernah kuduga terjadi.

Selama ini aku selalu mencari tumpangan untuk pulang ke kost klu malam hari. Tak pernah kubayangkan sekalipun klu ada yang bakal menawarin dirinya dengan sukarela mengantarku pulang.

Selama ini aku ingin sekali ikut pelayanan. Tapi tempat yang ingin aku ikutin, tidak menawari aku ikut pelayanan disana. Tempat yang lain menawari tapi gak jelas gitu tawarannya n gak pasti juga. Aku bahkan sampai menghibur diri sendiri maybe now bukanlah waktu yang tepat buat GOD for me to serve HIM.

Semalam, semua yang tak pernah berani kuharapkan, terjadi dengan begitu saja. Aku sampai takjub.

“Bapa, aku tak pernah tau waktu yang paling tepat kapan. Tapi Engkaulah yang paling tau dan apapun yang telah Kau berikan tepat pada waktunya membuahkan sesuatu yang sangat indah.”

Ada yang nawarin untuk nganterin aku pulang. Bahkan sudah kutolak dengan halus krn aku tau pamanku pasti akan nganterin aku pulang tetap gak efek. Dia ngotot mo anterin. Malah dia minta aku tungguin dia karna dia mo beres2 dulu. Padahal… kita belom pernah kenal sebelomnya. Akupun ke sana karna ada janji dengan pamanku yang kebetulan diminta untuk mengajar disitu.

Truz mendadak dia juga nawarin ikut pelayanan. Dia tanya aku suka yang mana. Abis itu dia nawarin ikut latian pujian hari minggu.

Aku senang sekaligus kaget. Duh Tuhan.. selama ini aku selalu kena masalah soal transport. Sering banget, bahkan temen baekku aja komplen klu keseringan repotin soal transport. Ini orang yg baru kukenal belom 30 menit nawarin anterin ku pulang…. Bukan cuman itu, dia bahkan tawarin ku ikut pelayanan.

Tidak pernah ada yang tau bagaimana Tuhan bekerja dan berkarya. Tapi semua itu indah. Hanya itu yang kutau.

Tapi bukan hanya itu… waktu lagi nyanyi “Karya Terbesar” sambil nangis sambil nyanyi (cengeng banget yah he..he…) tiba2 aku merasa ada sosok besar yang berdiri di depanku n tiba2 memelukku….

Aku tak tau siapa yang memelukku, aku tak bisa melihat, tapi aku bisa merasakan hangatnya tangan yg sedang memelukku di punggungku. N i know it Jesus. Wow… tak terlukiskan perasaanku. Aku terdiam, tak bergerak, tak bisa mengeluarkan kata2. Aku hanya bisa menangis, terharu krn Dia mau memelukku. Orang yang begitu tidak pantas untuk dipeluk.

Sejenak, aku terdiam tidak bisa berpikir apapun. Bahkan untuk mengucap syukur karna sudah mo dipeluk pun gak bisa. Begitu aku merasakan dia melepaskan pelukkanNYA dan meninggalkanku sambil tersenyum, saat itu aku baru bisa menangis lagi tersedu2 (tuh kan nangis lagi he..he…) dan say thanks atas pelukanNYA tadi.

It’s so amaizing… what happen to me last night was something i never imagine before. Being hug by Jesus especially.

PS. Hi orang yang berbaik hati mo nganterin pulang, maafin ya kemaren gak sempat bilangin bahwa mo ngobrol dulu ma pamanku dibawah n ternyata ada my best pal yg akhirnya mo nyamperin gereja jemput me pulang ;-D. Thanks for u 2.

God bless you all….

Love….

Read Full Post »

Kekhawatiran

Manusia pada dasarnya selalu khawatir…. Apa saja bisa dikhawatirin. Baik itu hal yang besar maupun yang kecil.

Aku pun begitu…. Padahal aku selalu belajar tidak usah terlalu khawatir. Berusaha tidak mau memusingkannya. Tapi tetap saja… Sampe2 aku bilang, “Duh Tuhan… masalahku kok gak abis2. Baru selesai satu muncul lagi. Baru kelar lagi, yah sekarang ada lagi.” :”(

Baru saja aku menyelesaikan masalah kesalahpahaman dengan my best pal. Eh beberapa hari kemudian muncul masalah dengan best friendku hanya karna simple word. Setelah itu beres, besoknya aku baru sadar kost ku mo dijual.

Duh Tuhan… aku harus pindah kemana? Padahal aku sudah terlanjur menyukai kost ku. Aku sudah merasa comfort tinggal disana. Biarpun panas kamarnya, biarpun pagi2 suka berebutan air buat mandi. Terlebih lagi, pertama kali masuk kost itu, aku merasa Tuhanlah yang mengarahkan aku untuk pindah ke sana, dan Dialah yang telah memilihkan aku kamar yang sekarang aku tempatin.

Aku baru sadar kemaren pagi pas mo berangkat ke gereja. Itu juga dikasih tau temenku. Katanya, “Yen, kost u mo dijual ya?” Wah pas denger gitu langsung syok. Tapi krn buru2 mo berangkat ke gereja, jadi lupa masalah itu.

Abiz misa, lanjut krisma, ditambah kelaparan… aku lupa sama sekali dengan masalah itu. Bener2 lupa. Bahkan waktu pulang liat ada palang “DIJUAL”, gak terlalu kugubris juga. Sampe malam pas pulang dari beli makan, ketemu sama anak kos yang kamarnya ada dibawah n dia tanya, “Tau gak kost mo dijual?” Abis itu, setelah balik kamar, baru tuh berasa kepukul banget.

Setelah rada tenang, aku telp temenku. Thanks God banget…. aku dikuatkan lagi ma temenku. Aku diingatkan lagi yang tadi sempat aku lupakan. “Burung-burung di udara saja Tuhan pelihara, bunga-bunga di taman saja bisa begitu indah bahkan lebih indah dari baju-baju Putri Raja padahal tidak ada yang pelihara. Kenapa kamu harus takut n khawatir?”, begitu katanya. Wah bener banget… kenapa aku bisa sampe lupa. Aku tau aku gak boleh khawatir. Tapi tetap aja suka berujung khawatir lagi.

Akhirnya aku serahkan semua kepada Tuhan. Klupun aku harus pindah dari kost itu, aku tau Dia akan menggantikan kost ku dengan tempat tinggal yang jauh lebih baik. Tiba2 teringat firman Tuhan, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunya kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Mat 6:34) Truz aku tidur aja deh 😀

Hari ini pas mo berangkat kerja, aku dapat kabar dari mbaknya gak jadi jual. Barusan ibu kost telp dia minta dicabutin plang “DIJUAL”. Wah pas denger puji Tuhan banget…  Sebenarnya aku tau, biarpun dicabut, belum tentu artinya pasti gak dijual. Tapi aku gak mo pikirin lagi. Klu emang kejual n harus pindah ya sutra. Mo gimana lagi. Dipikirin dari sekarang juga gak ada gunanya.

“Karena itu jangan takut, karna kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.” (Luk 12:7b / Mat 10:31)

Read Full Post »